Kartu Jakarta Sehat (KJS) telah diluncurkan satu bulan yang selanjutnya. KJS merupakan salah satu program unggulan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati mengatakan, setelah abersamaya KJS, jumlah pasien baik di puskesmas maupun rumah sakit di ibu kota melonjak hingga 70 persen. Otomatis, anggaran di bibersamag kesehatan itu pun turut membengkak.
"Sampai akhir Desember perkiraan masih akan ada hutang hingga Rp 355 miliar," ungkap Dien, Jakarta, Jumat (14/12).
Dien menjelaskan, anggaran yang disediakan untuk jaminan kesehatan selama 2012 mencapai Rp 769 miliar. Untuk bulan November saja telah terserap hingga 90 persen, atau sekitar Rp 692,1 miliar.
Namun, setelah KJS dilaunching, jumlah pasien meningkat hingga menjadi 4,7 juta jiwa, karena termasuk juga warga yang rentan miskin.
Menurut Dien, akibat dari lonjakan KJS ini, hingga akhir Desember 2012, pihaknya memperkirakan akan memiliki utang sebesar Rp 355 miliar kepada pihak rumah sakit.
Dien menegaskan, tunggakan biaya kesehatan tersebut akan dibayarkan menggunakan APBD 2013.
"Karena tahun depan yang akan dibiayai mencapai 4,7 juta jiwa, sehingga anggaran yang kita ajukan Rp 1,2 triliun," jelasnya.
Lonjakan pasien paling banyak terjadi di kawasan kumuh seperti, Tambora, Marunda, Penjaringan, serta Cilincing. Sebersamagkan untuk daerah di kawasan Jakarta Selatan, jumlah pasien justru stabil karena termasuk kawasan elit.
"Lonjakan pasien hingga 50-70 persen, terutama bagi daerah-daerah kumuh," ujarnya.
sumber | daftarhargaterkini.blogspot.com | http://www.merdeka.com/jakarta/gara-gara-kartu-sehat-jokowi-dinkes-dki-utang-rp-355-m.html
0 komentar:
Posting Komentar