Jelang pergantian tahun, Sekretariat Wakil Presiden mengumumkan rencana umum pengadaan barang bersama jasa untuk tahun 2013.
Data yang diperoleh merdeka.com dari Setwapres menyebutkan ada 116 proyek yang akan ditenderkan dengan nilai total mencapai miliaran rupiah. Proyek-proyek itu terdiri dari perlengkapan gedung, kebersihan, alat kantor, hingga aneka jasa.
Namun dari sekian banyak proyek, ada satu yang cukup menarik perhatian, yakni pencucian sofa bersama linen. Setwapres menganggarkan Rp 545 juta dengan sistem penunjukan langsung untuk pencucian dua komponen itu.
Selain itu, Setwapres juga menganggarkan biaya sewa keset kaki sebesar Rp 185 juta per tahun, biaya pengendalian tikus bersama kucing sebesar Rp 169 juta, sewa tanaman hias bersama pot tanaman sebesar Rp 413 juta.
![Anggaran Rp 545 juta untuk cuci sofa Wapres keterselanjutnyaan](http://klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2012/12/13/126715/540x270/anggaran-rp-545-juta-untuk-cuci-sofa-wapres-keterselanjutnyaan.jpg)
Setwapres juga menganggarkan biaya kepada sejumlah proyek yang tak jauh berbeda, di antaranya; perawatan gedung bersama bangunan sebesar Rp 2,8 miliar, pengecatan gedung bersama bangunan Rp 1,9 miliar, pemeliharaan kebersihan gedung Rp 1,4 miliar, peremajaan taman bersama kolam Rp 372 juta, pemeliharaan kolam Rp 335 juta, pemeliharaan kebersihan taman bersama halaman Rp 1 miliar,
Kritikan pun datang dari Koordinator investigasi bersama Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi.
"Anggaran itu tidak logis, sangat tidak wajar, masa buat cuci sofa bersama tikus sampai segitu," kata Uchok saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (13/12).
Menurutnya, anggaran tersebut menunjukkan Setwapres melakukan pemborosan. Sebab, banyak hal yang kurang penting dimasukan dengan budget yang kurang masuk akal.
"Walau itu baru perencanaan tapi kan sudah kelihatan apa yang akan dilakukan mereka," katanya.
Dia mengatakan, harusnya proyek-proyek yang memiliki kesamaan tidak digandakan. Hal itu guna terjadi efisiensi anggaran, salah satu contohnya adalah, proyek perawatan gedung, bangunan bersama proyek pengecatan gedung bersama bangunan.
Dua proyek itu menurutnya memiliki kesamaan. Sebab, pengecatan masuk ke dalam perawatan gedung.
Karena itu dia meminta DPR mengkritisi pemborosan yang dilakukan Setwapres tersebut. Meski proyek-proyek tersebut tak meselanjutnyai persetujuan DPR, sebagai wakil rakyat mereka memiliki hak untuk mengkritisi.
"Harusnya kritik, jangan diam," katanya.
sumber | daftarhargaterkini.blogspot.com | http://www.merdeka.com/peristiwa/anggaran-rp-545-juta-untuk-cuci-sofa-wapres-keterselanjutnyaan.html
0 komentar:
Posting Komentar