;



UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Rabu, 14 November 2012

13 Hal Penting Saat Merawat Bayi [Serba 13]

Rabu, 14 November 2012



Apakah Kita dapat membuat anak bayi jadi cerdas bersama pintar, Bagaimana cara merawatnya? sentuhan bersama kasih sayang ibu lah yg dapat mendukung perkembangan otak bayi secara maksimal. Interaksi antara ibu bersama bayi ternyata sangat memberikan dampak yang cukup besar bagi perkembangan fisik bersama mentalnya. Sebagai orang awam mungkin hal ini biasa-biasa saja bersama tidak ada pengaruh pada kecerdasan apalagi pintar. Tapi beberapa studi telah memberikan bukti mengejutkan.Merawat bayi memang tidak gampang. Di sini ada beberapa hal yang dapat dicermati orangtua berkaitan dengan upaya merawat bayi, agar proses tumbuh kembangnya berjalan optimal.
1. Taruh bayi di dada saat lahir
Menurut Dr. Hardiono Pusponegoro, Sp.A(K), bayi yang baru lahir sebaiknya segera ditaruh di dada ibu. “Jangan dimandikan dulu,” ujar dokter dari Klinik Anakku ini. Dalam video yang pernah dipresentasikan oleh konsultan laktasi, Dr. Utami Roesli, Sp.A(K), ICBLC, bayi akan mencari puting ibu sesaat setelah lahir bersama diletakkan di dada. Pada waktu itu pula, bayi akan menyedot ASI meski ASI belum keluar. Isapan bayi ini justru akan merangsang produksi ASI. Bayi yang tidak menyedot ASI dalam 30 menit pertama setelah lahir, kapasitas menyusunya akan turun.

2. Tidak membuang ASI pertama yang keluar
Warna kuning yang keluar dari ASI pertama kali tidak boleh dibuang. ASI yang disebut kolostrum ini mengandung protein bersama zat kekebalan tubuh (antibodi) yang akan melindungi bayi, sehingga lebih kuat menghadapi penyakit.

3. Tidak ada ASI basi
“Tak seperti susu formula, ASI tidak pernah basi,” ujar Dr. Caroline Mulawi, Sp.A(K). Ibu yang karena sesuatu hal tidak dapat menyusui bayinya dalam beberapa waktu, tak perlu ragu untuk menyusui bayinya lagi. Kualitas ASI yang diberikan pada saat itu sama baiknya seperti yang keluar pertama kali.

4. Bayi yang diberi ASI lebih mudah lapar
Sifat ASI yang mudah dicerna membuat bayi lebih cepat lapar. Bayi yang mendapat ASI akan minum lebih sering sekitar 1-3 jam sekali. jjika berat babersama bayi yang diberi ASI terus bertambah, menjadi pertanda bayi sudah cukup mendapat makanan. Jangan memberikan makanan padat sebelum waktunya, agar tak menimbulkan sumbatan pada usus yang dapat berakibat fatal. Sistem pencernaan bayi belum sempurna hingga ia berusia 4 bulan.

5. Tidak merebus ASI yang disimpan
Ibu yang bekerja dapat memeras ASI bersama menyimpannya dalam botol steril. Setiap botol ASI itu hendaknya ditulis tanggal bersama jam pemerasan. ASI yang disimpan dalam freezer dapat bertahan antara 2 minggu hingga 4 bulan. Pada suhu kamar ASI bertahan selama 4-8 jam, sebersamagkan dalam lemari pendingin bertahan sekitar 24-48 jam.

Pemberian ASI dilakukan dengan metode first in first out. ASI yang masuk lemari pendingin atau freezer terlebih dulu, itulah yang harus keluar lebih dulu. Saat hendak diberikan, ASI jangan dipanaskan dengan pemanas atau microwave karena zat yang terkandung dalam ASI dapat rusak. Untuk ASI yang berada dalam lemari pendingin, sebaiknya rendam botol dalam wadah berisi air hangat sampai ASI tidak terasa dingin lagi. Baru diberikan pada bayi. Sementara untuk ASI yang disimpan dalam freezer, hendaknya dipindahkan terlebih dulu ke lemari pendingin hingga mencair. Setelah itu baru dihangatkan dalam wadah berisi air hangat.

6. Bayi menangis
Menangis adalah cara bayi berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Bayi menangis tak melulu karena lapar. dapat jadi karena popoknya basah akibat pipis atau buang air besar. dapat juga karena posisi saat menyusu yang tidak benar, sehingga tidak memperoleh ASI dalam jumlah yang tepat.

Tangisan bayi, menurut Dr. Caroline dari RS Omni Medical Center, juga dapat menjadi pertanda ia sakit. Pada 2-3 bulan pertama misalnya, bayi sering menderita kolik atau sakit perut yang tidak diketahui penyebabnya. “Biasanya gejala itu berkurang setelah usia tiga bulan,” ujarnya. dapat pula tangisan itu karena demam. Kalau itu yang terjadi, segera bawa bayi ke dokter.

Menangis pun dapat menjadi cara bayi menarik perhatian orang lain, terutama ibu bersama ayahnya. Mungkin ia ingin mendapat dekapan bersama kasih sayang dari orangtua. Hendaknya orangtua tidak membiarkan bayi menangis terlalu lama karena bayi akan menjadi lelah bersama kemampuan menyusunya berkurang. Si ibu juga dapat frustrasi bersama kesal, sehingga dapat berakibat buruk bagi perkembangan psikologis bayi.

Saat bayi menangis, ibu atau ayah dapat menggendong bersama menimangnya sambil bersenandung, menaruhnya di kereta bayi, lalu ajaklah jalan-jalan di luar kamar, atau putarkan musik lembut. Kalau ibu sebersamag lelah, minta pengasuh atau orang lain membantu menggendong bayi. Sebab, semakin kesal bersama frustrasi sang ibu, bayi akan semakin gelisah bersama menangis lebih keras.

7. Timang bayi
Hingga saat ini masih terdengar persepsi keliru, sehingga muncul saran untuk tidak sering-sering menggendong bayi. Khawatir nanti “bau tangan” bersama bayi menjadi manja. Hal ini tidak benar. Justru banyak penelitian mengungkapkan, bayi yang segera mendapat perhatian sesaat setelah menangis, entah dengan ditimang maupun didekati, kelak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat secara emosional. Ia pun nantinya menjadi orang mandiri serta lebih percaya diri.

Sebaliknya, bayi-bayi yang tidak mendapat perhatian bersama dibiarkan menangis terlalu lama, saat dewasa akan menjadi pribadi yang kurang mandiri, peragu, atau tidak mempunyai kepercayaan diri yang kuat.

8. Kompres air hangat
Memberikan minum lebih sering sangat membantu menurunkan demam ditambah obat penurun demam. Kompres untuk bayi lebih baik jika dengan air hangat. Dijelaskan Dr. Caroline, beberapa penelitian menunjukkan, kompres hangat lebih bermanfaat dalam menurunkan demam dibandingkan kompres air dingin. Jangan mengompres dengan alkohol karena khawatir keracunan. jjika demam masih berlanjut bersama bertambah tinggi segera bawa bayi ke dokter.


9. Bayi sering buang air besar
Bayi yang memperoleh ASI awalnya fesesnya cenderung radak cair bersama seperti berbiji-biji. Frekuensinya pun dapat 4-6 kali sehari. Namun, pada usia 1-2 bulan, frekuensinya dapat berkurang hingga 4-6 hari sekali. Tidak perlu khawatir akan kondisi tersebut selama bayi tetap tenang, tidak rewel, perut tidak kembung, tidak muntah terus-menerus, bersama feses tidak keras. Kondisi ini dikarenakan ASI lebih banyak diserap usus bersama perlu waktu lebih lama untuk dikeluarkan sebagai feses.

Feses bayi usia 2-3 bulan akan mulai berampas. Baru pada usia di atas 4 bulan, feses mulai berbentuk. Yang penting, tambah Dr. Caroline, feses bayi tidak berubah bentuk menjadi cair tanpa ampas atau disertai darah. jjika ini yang terjadi, bayi harus segera dibawa ke dokter. Begitu pula jjika bayi tidak BAB lebih dari 6 hari.

10. Perhatikan hal-hal kecilQuote:Di usia dua bulan, bayi dapat merespon dengan baik saat diajak bicara oleh ibu atau ayahnya. Di usia tiga bulan, saat kedua tangan bayi diangkat secara perlahan hingga babersama ikut terangkat, lehernya harus ikut terangkat. “jjika leher bayi tidak ikut terangkat sudah harus dicurigai abersamaya ketidaknormalan,” ujar Dr. Hardiono. Pada usia tiga bulan bayi sudah tidak mengepal tangan. jjika di usia 4 bulan tangan bayi masih mengepal, 90 persen mengindikasikan abersamaya masalah.

Gejala klasik autis juga dapat dilihat dari hal-hal kecil. Contohnya, bayi tidak merespon saat diajak bicara, suka memukul-mukul kepala, ukuran kepala cenderung lebih besar, batita membalik mobil-mojjikan lalu memutar ban hingga berkali-kali, bersama asyik dengan dunianya sendiri. Autis terjadi karena kurangnya serotonin yang merupakan neurotransmitter pada otak. jjika diketahui bersama diterapi sejak dini, di bawah usia 2 tahun, hasilnya akan baik. Akan lebih sulit jjika baru diketahui pada usia 5 tahun, karena sel saraf sudah tidak tumbuh lagi.
11. Berat babersama harus naik
Bayi harus dipantau berat babersama, tinggi babersama, serta lingkar kepala. Hasil pantauan tersebut dapat dibandingkan dengan saudara sekandung pada usia yang sama atau anak lain yang sebaya. Bayi yang tetap kurus tidak perlu dikhawatirkan selama berat babersamanya terus naik.

Mungkin saja posturnya memang kecil. Akan menjadi masalah jjika berat babersama bayi tidak naik bersama memotong dua garis persentil dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Itu dapat menjadi indikasi abersamaya masalah atau penyakit yang diderita bayi, misalnya kondisi kurang gizi.

12. Tak selalu harus ke dokter
Orangtua, dikatakan Dr. Hardiono, sering membawa bayi ke dokter saat mengalami penyakit ringan. Bayi batuk, pilek, atau diare ringan, tidak harus dibawa ke dokter. “Karena 60-80 persen sakit yang terjadi pada bayi maupun anak-anak dapat sembuh. Juga tak harus selalu diobati dengan antibiotik jjika hanya sakit batuk-pilek biasa,” katanya.

13. Imunisasi sesuai jadwal
Imunisasi diperlukan untuk memberikan kekebalan bagi bayi. Dengan imunisasi, 2,7 persen kematian per tahunnya dapat dicegah. Beberapa penyakit penting dapat dicegah lewat imunisasi seperti difteri, pertusis, tetanus, polio, meningitis, pneumonia, Hib, serta hepatitis. Sejauh ini, dikatakan Dr. Hardiono, pneumonia menjadi penyebab kematian anak terbanyak di dunia, diikuti AIDS, diare, TBC, malaria, bersama campak.

Vaksin dasar yang diberikan kepada bayi adalah DPT, polio, hepatitis, Hib, campak, bersama BCG. Rentang waktu vaksinasi adalah dua bulan karena lebih meningkatkan kekebalan. Efek dari vaksin dasar seperti demam tinggi, kejang, bengkak maupun syok, masih menjadi sumber kekhawatiran orangtua.

Saat ini sudah ada vaksin kombinasi 5 in 1 yaitu difteri, pertusis, tetanus, polio, bersama Hib. Vaksin kombinasi mengurangi suntikan pada bayi. Dengan vaksin kombinasi bayi jarang demam, kalaupun demam tidak terlalu tinggi, jarang bengkak, bersama kejang pun berkurang. Tak perlu khawatir, vaksin baru saat ini sudah tidak mengandung merkuri.

sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/508a94a22775b4ae68000005


SEMOGA BETAH DI BLOG SAYA YA ..... ^_^

kudil - 23.28

0 komentar:

Posting Komentar