;



UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Selasa, 20 November 2012

Kejeniusan Einstein Terkuak Berkat Harvey yang Bandel

Selasa, 20 November 2012




Kejeniusan Albert Einstein terus menarik minat ilmuwan, bahkan bertahun-tahun setelah kematiannya. Penelitian terbaru berhasil menguak penyebabnya, bersama ini dimungkinkan karena 'kebandelan' Thomas Harvey, seorang dokter di rumah sakit tempat Einstein meninggal.

Catatan National Public Radio (NPR), sebuah organisasi media Amerika Serikat, menyebutkan saat Einstein meninggal pada 1955 otaknya telah dikeluarkan oleh Thomas Harvey. Sangat mungkin bahwa Harvey tidak pernah mendapat izin untuk mengeluarkan otak sang jenius itu.

 
Tetapi penulis Brian Burrell dalam "Postcards from the Brain Museum" mengatakan dokter tersebut mendapat persetujuan dari anak Einstein. Harvey mengatakan bahwa ia bermaksud untuk mempelajari otak Einstein. Atau setidaknya, Harvey akan berupaya menemukan ilmuwan lain untuk melakukannya.

Berkat Harvey, para ilmuwan dapat mempelajari otak Einstein berdasarkan sejumlah foto bersama slide spesimen yang telah disiapkan oleh Harvey. Otak tersebut, yang difoto dari berbagai sudut, juga telah dipotong menjadi 240 blok bersama slide-nya telah dibuat secara histologis.

Sebagai catatan pernyataan FSU, sebagian besar foto, blok bersama slide telah hilang dari publik selama lebih dari 55 tahun. Untungnya, sejumlah dari dokumen tersebut baru-baru ini telah ditemukan kembali bersama beberapa dokumen saat ini dapat ditemukan di National Museum of Health and Medicine.

Dokumen tersebut tersisa sebanyak 14 berkas. Meski demikian, Dean Falk, antropolog evolusi dari Florida State University bersama rekan-rekannya mampu melihat lebih dekat, bersama mencari tahu misteri yang tersimpan di otak Einstein.

 
Penyebab Einstein Jenius
Apa yang mereka temukan adalah keajaiban. "Meskipun ukuran keseluruhan bersama bentuk asimetris otak Einstein tergolong normal, tapi prefrontal somatosensori, motor utama, parietal, temporal bersama korteks oksipital miliknya luar biasa," kata Falk.

"Ini mungkin telah memberikan dasar-dasar neurologis untuk beberapa kemampuan visuospatial (kemampuan seseorang untuk memahami konsep melalui representasi visual) bersama matematika," tambahnya.

Falk menjelaskan, misalnya bagian dari lobus frontal Einstein yang "ekstra sulit". Lobus parietal milik pencetus teori relativitas ini dalam beberapa bagian "luar biasa asimetris". Sebersamagkan somatosensori utama bersama korteks motorik (daerah yang biasanya mewakili wajah bersama lidah) itu "sangat luas di belahan otak kiri."

Falk pun mengaku terpesona. Selain Falk, kekhasan tersebut juga mengunbersamag pertanyaan bagi Albert Galaburda, seorang ilmuwan syaraf di Harvard Medical School di Boston.

"Di antaranya adalah apakah Einstein memiliki otak khusus yang cenderung menjadikannya seorang fisikawan besar, atau apakah aktivitas fisika yang besar menyebabkan bagian-bagian tertentu dari otaknya berkembang," kata Galaburda, dalam majalah Science.

Kejeniusan Einstein, kata Galaburda, itu mungkin karena "beberapa kombinasi dari otak khusus bersama pengaruh lingkungan yang Einstein tinggali."

"Beberapa hal tampak normal," kata Falk kepada The Huffington Post. "Ukurannya normal, bentuk otak secara keseluruhan asimetris, bersama itu normal. Apa yang tidak biasa adalah kompleksitas bersama konvolusi (lipatan cembung di permukaan otak) di berbagai bagian otak," ujarnya.

Menurut pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Universitas, dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Brain" edisi 16 November 2012, terungkap deskripsi seluruh korteks serebral Einstein. Korteks serebral merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu yang terdiri dari 15-33 miliar neuron.


sumber :http://www.apakabardunia.com/2012/11/kejeniusan-einstein-terkuak-berkat.html

SEMOGA BETAH DI BLOG SAYA YA ..... ^_^

kudil - 21.03

0 komentar:

Posting Komentar