Mulai dari pilih-pilih makanan sampai mengompol, pelajari apa yang paling sering diperdebatkan orangtua bersama bagaimana memecahkan konflik. Setiap orangtua mengerti indahnya perjalanan dalam membesarkan anak, tentunya jika tidak ada konflik.
Berikut ini 13 masalah umum antara orangtua bersama orangtua dengan anak. Bacalah saran ahli ini bagaimana mengatasi perdebatan mengenai disiplin, urusan rumah tangga bersama lain-lain.
1. Hukuman.

Anak akan selalu menguji batas kesabaran bersama membuat orangtua berdebat. Hindari konflik ini dengan duduk bersama di waktu santai bersama membuat enam sampai delapan aturan keluarga, yang dijelaskan dengan tenang sambil memberi pengertian kepada anak. Perkirakan juga anak akan menguji keseriusan Anda tentang peraturan ini, jawablah dengan tegas “Kamu tahu peraturannya.”
2. Emosi anak.

Baik kemarahan anak atau remaja, pesan yang anak Anda sampaikan adalah bahwa Anda menolak permintaannya. Berhadapan dengan emosi dapat membuat orangtua merasa bersalah atau simpati bersama menyerah, namun ada juga yang menentang bersama marah.
Yang harus dilakukan adalah menyeimbangkan simpati bersama pesan yang mendidik bahwa hidup itu penuh dengan tekanan karena tidak setiap orang dapat mendapat apa pun yang mereka mau. Yakinkan pada anak Anda bahwa itu adalah masalahnya sendiri untuk dipecahkan, tapi Anda akan selalu siap jika anak butuh saran bersama petunjuk
3. Anak yang haus perhatian.

Orangtua yang bekerja kabersamag kewalahan saat mereka pulang bersama harus berhadapan dengan anak yang meminta perhatian. Orangtua yang lebih dulu tiba di rumah, berharap orangtua yang satu lagi segara tiba agar terhindar dari anak. Yang harus dilakukan dalam hal ini adalah memberi pengertian bahwa Anda punya kehidupan sendiri bersama anak mampu melakukan hal yang ingin mereka lakukan sendiri.
4. Berantakan.

Ketika orangtua meminta anak untuk membereskan barang di sekitar rumah, biasanya selalu dengan cara-cara yang kurang berhasil, seperti memaksa anak atau membereskanya sendiri. Sebaliknya, ketika ada barang yang tidak dibereskan, coba “menyandera” barang tersebut dengan meletakkan barang yang tidak dibereskan ke dalam kotak atau tempat yang tidak terjangkau oleh anak.
Anak harus melakukan tugas kecil seperti membuang sampah atau membereskan meja makan jika ingin barangnya kembali. Terus kumpulkan bersama sandera barang anak sampai mereka mengerti bahwa mereka mempunyai kewajiban kelak pada masyarakat.
5. Salah paham.

Banyak masalah komunikasi ketika anak mengekspresikan bersama mencoba ide bersama merasa berbeda dari Anda. Ketika anak mengatakan sesuatu yang membuat Anda marah, tahan emosi untuk mengungkapkan kesalahan dalam pemikiran mereka.
Tanyakan beberapa pertanyaan sebelum memberi reaksi, namun keefektifan pertanyaan Anda bergantung pada seberapa besar rasa penasaran bersama hormat Anda. Anak akan tahu dari intonasi suara bersama ekspresi wajah, jika Anda tidak menyudutkan anak, kemungkinan besar anak akan mendengarkan Anda.
6. Kurangnya rasa terima kasih.

Kepercayaan umum yang buruk di antara pasangan adalah bahwa mereka tidak perlu berterima kasih ketika mereka menyelesaikan sesuatu, karena itu memang tugas yang harus mereka lakukan. Di meja makan, di depan anak, ucapkan terima kasih kepada pasangan Anda. Anda akan memberi contoh yang sangat baik pada anak Anda bersama sekaligus menjaga kelangsungan pernikahan Anda.
7. Kurang tidur.

Ketika anak bangun di malam hari, orangtua yang lelah berdebat tentang cara terbaik membuat anak tidur. Fokuslah untuk bekerja sama ketika malam dimulai dengan menciptakan kebiasaan malam yang yang nyaman yang perlahan akan membuat anak tertidur tanpa Anda harus berada di dalam ruangan. Dengan cara ini ketika anak terbangun di malam hari, dia akan dapat tertidur sendiri.
8. Perasaan diabaikan.
Orangtua yang direpotkan oleh keharusan membesarkan anak kabersamag berakhir dengan merasa saling mengabaikan. Untuk mencegahnya menjadi lebih parah, buatlah ritual harian dengan saling berpegangan selama satu menit, itu saja! Ini tidak mudah jika Anda sebersamag merasa terluka, tapi menurut para ahli hal tersebut dapat melepaskan hormon yang membuat Anda merasa senang, bersama memperbaiki perasaan Anda berdua
9. Pilih-pilih makanan.
Membuat anak makan makanan yang sehat dapat memicu berbagai perasaan orangtua yang berbeda terhadap makanan, menjadikan masalah makanan ini ruang untuk orangtua berdebat. Aturan utama adalah buatlah waktu makan menjadi kesempatan untuk mengobrol bersama berbagi pengalaman menyenangkan dengan keluarga.
Selama ada satu makanan sehat yang Anda tahu akan dimakan oleh anak, tidak perlu terburu-buru menyogok, memaksa atau memesan makanan. Membuat waktu makan menyenangkan akan membuat Anda bersama pasangan dapat menikmati waktu bersama menciptakan kesempatan untuk mencoba makanan baru, tanpa harus berdebat mengenai makanan.
10. Konsekuensi.
Orangtua kabersamag berdebat mengenai memberi hukuman pada anak yang nakal. Membuat konsekuensi adalah bentuk yang wajar dari disiplin, tapi tidak harus selalu menghukum anak dengan keras untuk menjadi efektif.
Ide dasarnya adalah untuk memastikan hukuman sesuai dengan umur bersama sesuai yang Anda katakan. bersama ketika hukuman selesai pastikan tidak mengungkitnya lagi. Jangan ada dendam!
11. Teman tidur.
Beberapa keluarga berkomitmen untuk tidur pada satu tempat tidur ketika bayi perlu diawasi setiap saat atau anak kesulitan tidur sendiri. Tapi apa yang terjadi ketika orangtua menolak bersama memilih tidur di sofa untuk istirahat?
Jika ini terjadi, waktunya untuk memikirkan kembali pengaturan tidur untuk bayi bersama anak. Sebagian bayi tidak lagi terbangun tengah malam setelah enam bulan bersama akan tertidur sepanjang malam jika ditempatkan di boks bayi di dekat Anda. Anak bersama Anda akan mendapat istirahat yang cukup jika kebiasaan malam ini tegas, nyaman bersama konsisten.
12. Disiplin.
Untuk mengakhiri perang disiplin, sangat perlu menghentikan perebutan kekuasaan bersama mulai saling menghormati. Agar disiplin menjadi media belajar yang efektif, disiplin harus mempunyai konsekuensi yang alami bersama logis.
Konsekuensi alami adalah yang terjadi tanpa campur tangan orangtua, seperti: tanpa jaket kita akan kedinginan. Jika tidak membuat pekerjaan rumah, nilai akan jelek.
Konsekuensi logis adalah yang dibuat untuk memberi pelajaran bersama pengalaman. Contohnya seorang anak akan dihukum jika dia memukul anak lain.
13. Merengek bersama menangis. Sebagai orangtua pendidik, ini adalah keluhan terbesar orangtua. Ini sangat menyusahkan ketika ada orangtua yang menyerah bersama ada yang mencoba tegas namun dengan disiplin yang baik.
Hal tersebut membuat anak bingung apakah Anda serius dengan peraturan. Dengan menjadi tidak konsisten Anda juga mengajari anak untuk menjadi manipulatif bersama licik untuk melakukan hal sesuka mereka. Cobalah berkata : “Maaf telingaku tidak dapat mendengar atau mengerti teriakan bersama tangisanmu. Tenang sedikit bersama coba bebicara dengan sopan bersama aku akan mendengarkan.” Secara otomatis ini akan membuat Anda mengajarkan bersama memberi contoh cara bicara yang sopan.
demikian 13 solusi dari ahlinya.
sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/508e5f1c0176082545000008/13-solusi-atasi-masalah-umum-mengasuh-anak-serba-13
0 komentar:
Posting Komentar