Indoleaks.org, yang disebut sebut sebagai wikileaks versi Indonesia rupanya menarik minat para pengguna internet. Hasil kunjungan goceng blog ke www.indoleaks.org pada Minggu dinihari (12/12/2010), situs pembocor dokumen rahasia pemerintah RI tersebut telah di unduh sebanyak 313.378 kali dan counternya terus berjalan. Padahal postingan pertama indoleaks tertanggal 9/12/2010.
Seperti yang tertuang dalam halaman Tentang Kami pada indoleaks.org :
Indoleaks muncul sebagai jawaban atas kebuntuan informasi.
Terutama informasi yang berpeluang menjadi bumerang bagi penguasa, politisi dan kaum jahat lainnya di Indonesia. Indoleaks berusaha memilah dan memilih dokumen yang seharusnya diketahui publik, dari ratusan koleksi Indoleaks. Kami akan terus mendobrak kebuntuan informasi, dengan mempublikasikan hak kita yang bernama informasi.
Bagi kami, diamnya orang tertindas, lebih hina dari penindas itu sendiri.
Mari kita bersuara. Mendobrak kebuntuan informasi.
Semua dokumen di Indoleaks, kami sajikan secara verbatim. Apa adanya.
Dan, tentu saja, masih orisinil dari tangan pertama.
Hingga pagi ini, setidaknya ada empat dokumen yang sudah ditayangkan dalam laman yang menyebut alasan pendiriannya "Sebagai jawaban atas kebuntuan informasi" itu.
Dokumen dokumen yang dapat di unduh dalam situs indoleaks.org antara lain:
- Hasil Audit BPK Lumpur Lapindo
- Laporan Kedubes Amerika mengenai Timor
- Transkrip Diskusi Soeharto - Gerald Ford
- Laporan Tim Kerja Kasus Munir ke Paripurna DPR
- Dokumen Investigasi Kasus Munir
- Hasil Investigasi Kasus Munir
- Transkrip Diskusi Soeharto - Richard Nixon dan Henry Kissinger
- Lumpur Lapindo Bukan Bencana Alam (01)
- MoU Rahasia Pemerintah RI – Microsoft
- Lumpur Lapindo Bukan Bencana Alam (02)
Silahkan bila tertarik dapat langsung menuju ke www.indoleaks.org, namun bila ingin mengunduh dokumennya harus tetap bersabar karena ngantri ....
Update:
Hari ini situs indoleaks.org tiba-tiba tidak bisa diakses, setelah coba browsing ternyata sekarang muncul kloningnya indoleaks.net, isinya pun sama...
|
kudil
|
0 komentar:
Posting Komentar